Suku Baduy merupakan salah satu suku tertua yang masih bertahan di Indonesia. Masyarakat Baduy atau Urang Kanekes sangat menjaga adat yang mereka genggam dari dulu kala.
Semua aktifitas dilakukan secara manual, tak ada bantuan alat modern sedikitpun. Urang Kanekes itu sendiri terbagi menjadi dua, yang biasa disebut Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Khusus di Baduy Dalam, gawai canggih seperti kamera, handphone, atau laptop dilarang digunakan, bahkan juga dilarang ditunjukan.

Walaupun peraturannya ketat, bukan berarti masyarakat disana tertutup dengan wisatawan. Mereka baik, bahkan kalian bakal diajak untuk menginap.
Keunikan wisata Baduy
Waktu tim Gloob! kesana, kami nyobain salah satu pangan khas yang cuma bisa didapat di Baduy, yakni nasi yang terbuat dari beras berumur 4 tahun. Wah, itu terbaik!
Rasa nasi itu emang agak asing, tapi entah kenapa. enak banget. Bentuk dan rupanya mirip nasi merah, tapi kalo diliat dan dicicip dari teksturnya, berbeda jauh.
Adapun lauk tambahan yang dibuat dari sayuran berbentuk dan berwarna sangat mirip dengan buah boni.
Ayah Sardi, salah seorang warga Baduy Dalam yang mendampingi tim Gloob! menjelaskan, bahwa lauk tambahan ini merupakan hasil ladangnya. Sebagai bumbu peracik, Ayah Sardi pun hanya mengandalkan garam.
Soal rasa? Kayaknya susah dijelasin, yang jelas, semua orang disitu melahap sajiannya dengan porsi yang nggak tau diri.

Sebenernya, ada satu hal lagi yang mau Gloob! dapatkan di Baduy, tentunya masih berkaitan dengan perut, yakni durian.
Yap, durian di Baduy bukan main terkenalnya. Emang nggak sebesar durian montong, tapi tekstur dan komposisi manisnya dijamin bersaing.
Di sisi lain, yang pasti bikin kalian ngerasa aneh adalah, gula aren. Kalian bakal dikasih gula aren sama warga Baduy Dalam, yang dipercaya dapat menjaga kestabilan tubuh saat menerjang jalur-jalur sulit sepanjang perjalanan.
Mungkin terdengar biasa, tapi kalo kalian perhatiin rasa dari gula aren tersebut, kalian bakal ngerti apa yang Gloob! maksud.


Cara ke Baduy
Kalo kalian berniat menggunakan transportasi umum, kalian bisa naik kereta menuju Stasiun Rangkasbitung. Dari stasiun Rangkasbitung, kalian tinggal lanjut menggunakan mini bus yang biasa disebut PS. PS akan mengantar kalian menuju terminal Ciboleger, gerbang masuk Baduy. Harga PS adalah 25rb/orang.
Biaya/Harga masuk Baduy
Saat tiba di terminal Ciboleger, kalian akan diminta untuk terlebih dahulu melakukan pendaftaran/perizinan. Untuk masuk ke dalam/Baduy, kalian juga akan dianjurkan untuk menggunakan pemandu, mengingat bahwa jalur manuju Baduy Dalam sangat di luar dugaan.
Nggak ada harga tetap alias pasti untuk perizinan dan pemandu. Kalian bisa ngasih seikhlas kalian. Saran Gloob!, untuk perizinan kasih diatas 20rb, dan untuk pemandu di atas 100rb.

Nah, itulah ulasan singkat tentang wisata Baduy. Kalo masih penasaran sama hal lain yang mungkin terlewat dalam artikel ini, kalian bisa tanya Gloob! langsung melalui kolom komentar.
Baca artikel backpacking lainnya:
- Backpacking ke Pulau Harapan: Cara, Harga, Penginapan
- Backpacking ke Pulau Pari: Cara, Harga, Atur Sendiri!
Teks & Foto: Galih
[…] Baca: Wisata ke Baduy: Cara, Biaya, dan Aturan […]
Itu kalau nginep biayanya berapa?
Nggak ada Kak. Seikhlasnya aja. Enak loh. Nginepnya di Baduy Dalem, tanpa listrik.
Bagaimana cara kalau mau menginap diperumahan suku baduy
Kalo mau menginap, disarankan pakai pemandu kak.
Nanti biar pemandu yang izin ke warga Baduy nya.
Kalau misalkan nginep,kita tidurnya didalam kamar,atau di ruang tengah nya,dan… Cewe cowo harus sewa 2 rumah atau gimana?
Nggak ada penyewaan rumah. Kamu nginep di rumah warga. Perihal di Baduy dalem atau luar, itu tergantung kondisi. Kamu perlu diskusi dulu sama warga lokal yang jadi pemandu.